BAJU SIAPA YANG COMPANG CAMPING?
Oleh : Andi Lapa

 Berbicara soal ramadhan, sudah banyak ustadz yang mengupas dari berbagai sisi, dimulai dari sisi akidah, sisi sosial, maupun sisi kesehatan. Dan itu berulang setiap tahunnya sehingga kita sudah mampu menebak apa apa yang akan di sampaikan ketika baru mendengar pembukaannya, jelekkah? tidak, pengulangan pemahaman agama akan membuat kita makin kuat mengimani Allah, akan membuat kita makin rajin ibadah, karenanya jangan pernah jenuh ketika mempelajari ajaran agama. Masih soal ramadhan, saya melihat bahwa puasa itu bagaikan kita memakai baju baru saat mulai subuh tiba, kemudian kita disuruh menjaga agar baju itu tetap baru, utuh, indah hingga waktu magrib tiba untuk kemudian kita tetap jaga sepanjang hidup kita. Mudahkah?
tentu mudah apabila memang kita telah terbiasa menjaganya, kita sebelum ramadhan sudah biasa dengan akhlak yang baik, tapi bagi yang belum, proses menjaga ini adalah kerja yang berat. Dimulai pagi hari kita melakukan aktifitas pagi, sering kali mengawali hari dengan melihat tayangan infotainment yang berisi isyu dan gosip, ini baru satu kesalahan, artinya kalau ibaratnya puasa adalah baju baru tadi maka saat kita menonton gosip itu maka kita telah melobangi atau menyobek baju kita , langkah berikutnya kita mulai berangkat kerja, entah kekantor, ke pasar atau tempat tempat lain, dijalan melihat orang orang yang tidak puasa, mulai deh timbul rasa ujub dan sombong, kok gak pada puasa sih? aku dong puasa, masa dah pada tua gak puasa, mereka ini orang orang yang tidak beriman seperti aku dan seterusnya dan seterusnya..... robek dan berlubang lagilah baju kita, makin siang makin banyak saja kesalahan yang kita buat, iri, dengki , hasad, sombong, culas. serakah. silih berganti kita lakukan hingga menjelang sore hari. Dan saat magrib tiba kira kira seperti apa bentuk baju kita? masih utuh dan baru kah? masih indah? atau telah compang camping tanpa bentuk? memang benar kita masih pakai baju, tapi baju yang telah rusak parah tanpa bentuk. Mungkin seperti itu pula puasa kita, kita berpuasa tapi pahala puasa kita habis, rusak, dan hanya sisakan lapar dan haus saja. Seperti itukah kita? karenanya wahai saudara saudaraku seiman, mari kita jaga puasa dibulan ramadhan ini dar berbagai penyakit hati, isi hari dengan yang bermanfaat, jaga dengan baik agar nanti saat sore hari "baju" yang kita pakai masih tetap baru dan indah, masih ada waktu, masih belum masuk 10 hari terakhir, masih bisa kita berharap mendapatkan baju baru untuk menyambut hari idul fitri nanti. selamat berpuasa, semoga kita adalah bagian dari orang orang yang mendapatkan gelar istimewa dari Allah berupa gelar "mutaqin" amien.