Menarik memang selama dua bulan ini kita disuguhi tontonan yang cukup seru berjudul balada century. Dalam cerita di tokohkan sekelompok orang yang sedang berjuang membela hak rakyat yang tak tersalurkan namun justru di manfaatkan oleh kelompok tertentu… perasaan kita sebagai penonton terharu biru, terbawa emosi seolah olah kita memiliki “saudara” yang sedang memperjuangkan nasib kita.Namun apakah setiap cerita akan berakhir dengan Happy ending? Tunggu dulu……tergantung trend pasar katanya, untuk laku sebuah produk harus mengikuti trend pasar, artinya ending cerita balada century akan di tentukan oleh tingkat perhatian masyarakat terhadap kasus itu.
Nah disini kemudian kita bisa melihat bahwa faktanya, sebagian masyarakat sudah jenuh dan tak lagi menggantungkan harap kepada penegakan hukum maupun proses politik di negeri ini , ini berarti akan terjadi anti klimak di mana sang pemain balada sudah beradegan sebaik mungkin mengikuti keinginan penonton tetapi penonton dah apriori, maka yang terjadi adalah proses seleksi alam, bagi mereka yang bermain dalam balada dengan tujuan mencari “perhatian” penonton maka pelan pelan akan loyo dan tak bergairah sehingga berlindung pada penabuh gendang, kemana arahnya langkah tergantung bagaimana gendang di pukul. Tapi yakinlah masih ada pemain yang tetap konsisten dengan inti cerita dan tetap bermain walaupun penonton dah mulai ngantuk…mereka2 ini akan tetap berteriak Karena punya harga diri, dan telah meyakini pekerjaan mereka adalah melayani penonton(…saying jumlahnya gak banyak hehehehe) nah dari sini kemudian saya berfikir, jangan 2 bukan hanya pemain balada itu yang telah kehilangan sahwat, bisa jadi kita sebagai penonton sejatinya telah impotent, Cuma kita gak sadar aja hehehhhe……jadi? Akan berakhir seperti apa cerita BALADA CENTURY…..kita tonton aja sambil minum kopi pahit di temani nasi aking…..
Kamis, 04 Februari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar