script src='https://ajax.googleapis.com/ajax/libs/jquery/1.6.1/jquery.min.js' type='text/javascript'/> seberkas cahaya: CICAK DAN BUAYA KEMANA?...KORUPTOR TERTAWA
Ya Allah, Engkau mengetahui bahwa hati-hati ini telah berhimpun dalam cinta kepada-Mu, bertemu dalam taat kepada-Mu, bersatu dalam dakwah kepada-Mu, berjanji setia untuk membela syariat-Mu. Ya Allah, kokohkanlah ikatan ukhuwahnya, kekalkanlah cintanya dan tunjukillah jalan-jalannya. Penuhilah hati-hati ini dengan cahaya-Mu yang tidak pernah pudar. Lapangkanlah dada-dada kami dengan limpahan keimanan kepada-Mu dan keindahan bertawakal kepada-Mu. Hidupkanlah hati kami dengan ma’rifat kepada-Mu. Matikanlah kami dalam keadaan syahid di jalan-Mu. Sesungguhnya Engkaulah Sebaik-baik Pelindung dan Sebaik-baik Penolong. Ya Allah, kabulkanlah. Yaa Allah, dan sampaikanlah salam sejahtera kepada junjungan kami, nabi Muhammad saw, kepada para keluarganya, dan kepada para sahabatnya, limpahkanlah keselamatan untuk mereka.
Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. (QS. Al Ikhlas:2) “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang pemimpin panutan, seorang yang selalu patuh kepada Allah, hanif/bertauhid, dan sama sekali dia tidak tergolong bersama kelompok orang-orang musyrik.” (QS. an-Nahl: 12)

Minggu, 29 November 2009

CICAK DAN BUAYA KEMANA?...KORUPTOR TERTAWA

GELAR OPINI
Hari hari kemarin semua mata tertuju pada adegan drama yang cukup menyita perhatian masyarakat, drama dengan judul”CICAK MELAWAN BUAYA’”. Dukungan kecaman bahkan makian mengalir untuk cicak maupun buaya, dan tidak sedikit juga orang yang apriori dengan ending dari drama tersebut. Bahkan yang lebih menarik, drama itu di isi dengan saling sumpah atas nama Allah, bahwa kebenaran ada padanya…(Allah ketawa kali ya…denger sumpahnya..) .

Hari hari kemarin semua mata tertuju pada adegan drama yang cukup menyita perhatian masyarakat, drama dengan judul”CICAK MELAWAN BUAYA’”. Dukungan kecaman bahkan makian mengalir untuk cicak maupun buaya, dan tidak sedikit juga orang yang apriori dengan ending dari drama tersebut. Bahkan yang lebih menarik, drama itu di isi dengan saling sumpah atas nama Allah, bahwa kebenaran ada padanya…(Allah ketawa kali ya…denger sumpahnya..) .

Yang menarik adalah , energi kita ikut terkuras , padahal energi kita terbatas, sehingga drama itu baru mulai memasuki periode klimaks kita sudah “lelah” dan taklagi peduli akan perkembangannya. Padahal benang merah mulai terlihat, yang kemudian kalau kita cermati akan terlihat di mana ujungnya. Atau jangan jangan kita memang sebenarnya tak cukup peduli akan inti dari masalah tersebut, kita tak pernah peduli pada keadilan dan kebenaran. Kita hanyalah masyarakat yang suka sumpah serapah, tidak penting siapa yang kita sumpahi, gak peduli apa kasusnya, Yang kita lakukan hanya menyumpahi titik. Mungkin kemarin yang jadi korban adalah cicak dan buaya, lain kali mungkin monyet dengan kancil, atau unta dengan kuda. Sedangkan siapa sebenarnya pemain dibelakang peristiwa cicak dan buaya kita gak pernah tau, karena memang gak penting untuk tahu dan tak mau tahu. Atau bisa jadi sekarang semua sedang minum kopy bareng sambil bagi bagi kue, dan saling memuji acting masing masing ( husst…jangan su’udzon).

Kebenaran adalah barang mahal, yang tak bisa di beli dengan sekarung beras atau sekardos mie instant. Namun sering kali kita merendahkan dan menyepelekan sehingga tipa orang tidak bangga ketika memiliki kebenaran, bahkan merasa gembira dan menang ketikan mampu mempermainkannya.

Keadilan adalah barang langka yang sudah terasing, dan jadi aneh kalau masih ada yang menyimpan dan memilikinya. Karena jaman ini tak lagi butuh itu, dan biarkan hanya jadi kenangan sejarah yang paling tidak pernah di miliki negeri ini….



Inilah kita, ketika secara pribadi t ak peduli pada kebenaran dan keadilan, maka jangan menaruh harap bahwa wakil wakil kita punya kebenaran dan keadilan, kenapa? Karena mereka mewakili kita, dan pastilah ketika wakil kita tak punya kebenaran dan keadilan maka takmungkin membuat produk hukum yang benar dan adil. Kalau produk hukumnya begitu, maka gak mungkin pemerintah bisa benar dan adil, kalau pemerintah begitu maka masyarakat akan meniru gak benar dan gak adil……..pusing……

Jadi mulai dari mana masalah itu timbul?......

Aku sih milih jadi orang aneh saja, yang gak sama dengan yang lain, dan terasa asing buat yg lain…siapa mau iku?..





By andi lapa (SI ORANG ASING )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Radio

NILAI TUKAR DINAR DIRHAM
29-01-2010 , Jumat Siang

DINAR EMAS
½ Dinar - Rp. 705.500,-
1 Dinar - Rp. 1.411.000,-
2 Dinar - Rp. 2.821.500,-

DIRHAM PERAK
1 Dirham - Rp. 29.400,-
2 Dirham - Rp. 58.800,-
1 Khamsa - Rp. 147.000,-

HARGA EMAS PERAK DUNIA


[Most Recent Quotes from www.kitco.com]
[Most Recent Quotes from www.kitco.com]

Blog Archive

 

Copyright © 2009 by seberkas cahaya